Widget HTML #1

5 Urgensi Kalimat Syahadat


Setiap kita shalat, pada saat tahiyat, kita akan mengucapkan kalimat:  "Asyhadu alaa ilaaha illallaahu, wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah". Arti kalimat itu adalah aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesuatu yang disembah) kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah.

Bagi seorang Muslim, syahadat adalah perkara sangat penting. Meskipun tampaknya ringan saat diucapkan, syahadat memiliki makna dan urgensi yang sangat tinggi. Apa saja urgensi dari kalimat syahadat tersebut?

1. Pintu Masuk Menuju Islam

Untuk menjadi seorang Muslim, seseorang harus mengucapkan kalimat syahadat. Maka, kita sering melihat bagaimana seseorang yang beragama non Islam, menjadi seorang mualaf atau berubah status menjadi muslim, setelah mengucapkan Syahadat. Sementara, orang yang sejak lahir sudah dalam kondisi Muslim, tidak perlu secara eksplisit membaca syahadat, karena sebenarnya, saat seseorang masih dalam perut ibunya, Allah SWT telah mengambil sumpah dari seorang janin, sebagaimana terdapat pada ayat Al Quran berikut ini: "Dan ingatlah (wahai Muhammad) ketika Rabbmu mengeluarkan dari tulang punggung anak-anak Adam keturunan mereka dan meminta pengakuan mereka akan sifat rubūbiyyah-Nya yang telah Dia sematkan di dalam fitrah mereka, yaitu pengakuan bahwa Allah adalah Pencipta dan Rabb mereka." (Al-A'raf: 172)

Menurut As-Sa'di, setiap orang telah bersaksi bahwa Allah adalah Rabbnya, dan mereka terlahir dalam kondisi fitrah, di atas agama yang lurus dan benar. Namun, kemudian saat di dunia, sebagian orang memiliki keyakinan yang tidak sesuai fitrah Islam, karena telah dibelokkan oleh akidah-akidah yang rusak. Untuk itu, seorang yang tidak beragama Islam, harus mengucapkan syahadat saat hendak masuk ke dalam Islam.

Namun begitu, seorang muslim pun harus selalu merefresh keislamannya dengan membaca kalimat syahadat. Oleh karena itu, setiap shalat, khususnya saat tahiyat, kita akan mengucapkan kalimat tersebut. Dalam sehari, seorang muslim setidaknya mengucapkan kalimat syahadat 9 kali, yakni sekali saat Subuh, dan masing-masing 2 kali saat Dhuhur, Asyar, Maghrib dan Isya.

2. Intisari dari Ajaran Islam

Kalimat syahadat terdiri dari 2 hal penting, yaitu syahadat tauhid dan syahadat Rasul. Syahadat tauhid berbunyi: Asyhadu alaa ilaaha illallaahu,  artinya,  aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesuatu yang disembah) kecuali Allah. Syahadat Rasul berbunyi:  wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah, artinya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah.

Dua kalimat tersebut merupakan intisari ajaran Islam, yakni tauhid, atau mengesakan Allah SWT, dan mengakui bahwa Muhammad adalah Rasulullah, sehingga seorang Muslim harus mengambil As-Sunnah sebagai bagian dari ajaran agama Islam, selain Al-Quran yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah, sebagaimana firman-Nya, 

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku." (QS Al-Anbiya: 25).

3. Konsep Dasar dari Reformasi Total dalam Islam

Setelah seseorang bersyahadat, maka dia akan berubah total. Dia akan menjadi sosok yang mendapatkan cahaya hidayah dan berjalan di jalan yang lurus sesuai dengan aturan Islam. Maka, sebenarnya jika seseorang memahami betul pengertian Syahadat, tak ada istilah Islam KTP. Sebab, seorang muslim harus memiliki perbedaan terang benderang dengan orang non Muslim, sebagaimana yang tercantum dalam ayat berikut berikut ini.

Allah SWT berfirman, "Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir terhadap apa yang mereka kerjakan" (QS Al-An'am: 122).

4. Hakikat dari Dakwah Para Rasul 

Sesungguhnya, syahadat adalah hakikat yang sejati dari dakwah dari para Rasul. Tidaklah diutus para rasul untuk umatnya masing-masing, dan terkhusus Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat sebagai Nabi dan Rasul terakhir, kecuali untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan semua sesembahan selain Allah (taghut).

Allah SWT berfirman, "Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah taghut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan." (QS. An-Nahl: 36)

5. Keutamaan Besar saat Mengamalkannya

Syahadat memiliki kemuliaan dan keutamaan yang sangat besar bagi orang-orang yang dengan sungguh-sungguh mengucapkan dan mengamalkannya. Surga merupakan jaminan bagi para pengamal Syahadat.

Rasul bersabda, “Barang siapa yang akhir perkataannya sebelum wafat adalah laa ilaaha illallah, maka dia akan masuk surga" (HR. Abu Daud). 

Demikian juga dalam hadist yang lain, Rasulullah bersabda, “barang siapa mengucapkan, 'aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah SWT semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya; dan bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya; dan bersaksi pula bahwa surga adalah benar adanya; dan neraka pun benar adanya’, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim)

Luar biasa ya, urgensi dari kalimat syahadat? Oleh karena itu, mari kita resapi dengan mendalam saat mengucapkan kalimat tersebut. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan besar dari kalimat syahadat dan hal-hal lainnya yang diajarkan Islam. [US].

Posting Komentar untuk "5 Urgensi Kalimat Syahadat"