Widget HTML #1

Keutamaan Nasihat dan Bahaya Jika Menolak Nasihat

Nasihat adalah sebuah kata yang sangat populer di kalangan masyarakat, bukan hanya kaum Muslimin, tetapi juga masyarakat secara umum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasihat dimaknai sebagai berikut:

1)      ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, dan teguran) yang baik: lebih baik aku turuti -- ibu; beroleh -- dari kepala kantornya

2)       ibarat yang terkandung dalam suatu cerita dan sebagainya; moral: cerita itu mengandung -- bagi kita sekali

Di dalam Islam, nasihat memiliki makna yang sangat luas. Menurut Imam Al-Jurjani, nasihat adalah menyeru kepada segala sesuatu yang di dalamnya terkandung kebaikan, serta melarang dari apa saja yang di dalamnya terdapat keburukan. Misal ada orang yang akan bunuh diri dan kita melarangnya, itu juga nasihat. Ketika kita mengajak orang untuk shalat di masjid, maka itu juga nasihat. Maka, nasihat adalah agama itu sendiri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari r.a., ia berkata bahwa Nabi Saw bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “(nasihat) untuk siapa?” Beliau menjawab, “(nasihat) untuk Allah, untuk kitab-Nya, rasul-Nya, pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta umat Islam umumnya.” (HR. Muslim).

Hadist tersebut merupakan salah satu hadist yang sangat terkenal, terdapat pada Kumpulan Hadist Arba’in yang disusun oleh Imam Nawawi. Hadist tersebut merupakan hadist ketujuh dari Hadits Arbain An-Nawawiyyah. Kedudukan hadist tersebut sangat tinggi, bahkan Imam Abu Dawud as-Sijistani menyebutnya sebagai hadist yang memiliki kedudukan seperlima ilmu fiqih.

Dalam hadist tersebut, ditekankan bahwa agama adalah nasihat. Menariknya, nasihat tersebut ternyata ditujukan kepada 5 objek, yaitu:

1.   Nasihat untuk Allah, wujudnya adalah dengan beriman, bertauhid atau tidak menyembat selain-Nya, taat kepadaNya, patuh terhadap segala perintah, menjauhi larangan, dan segala aktivitas yang membuat kita dekat kepada-Nya dan mendapatkan ridha-Nya.

2.  Nasihat kepada kitab-kitab Allah, yaitu dengan meyakini Al-Quran, membaca dengan baik serta tartil dan sebisa mungkin menghafal Al-Quran, mentadaburi Al-Quran, memahami isi Al-Quran, mengamalkan dan mengajarkan kepada sesama manusia.

3.  Nasihat kepada para Rasul, yaitu dengan beriman kepada para Rasul, mencintai Rasulullah SAW, taat dan menjalankan sunnah-sunnah Rasul.

4.  Nasihat kepada para pemimpin, baik berupa ulama (pemimpin agama) maupun umara (penguasa), wujudnya adalah mengingatkan mereka agar bersikap adil, mencintai rakyat/umatnya, bertanggung jawab dan amanah terhadap kewajibannya, serta selalu mendukung dalam kebaikan dan mengingatkan jika ada keburukan yang mereka lakukan.

5.  Nasihat kepada sesama manusia, yakni senantiasa mengingatkan, mendukung, mengarahkan, dan jika perlu memfasilitasi mereka untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Melihat betapa mendalam dan komprehensifnya makna nasihat serta aspek-aspeknya, maka layak jika para ulama mengatakan bahwa nasihat merupakan pilar dari agama, dan bahkan menduduki seperlima dari ilmu fiqih. Bayangkan jika nasihat tidak ditegakkan, maka pilar-pilar agama akan ambruk.

Maka, jika ada di antara kita yang masih suka berkata, “Nggak usah nasihati aku, pikirkan saja urusanmu sendiri!” Sejatinya dia sedang menghindar dari agama. Nasihat adalah suatu hal yang sangat penting dan memberikan keselamatan kepada kita semua.

Kita tentu ingat kisah-kisah kaum-kaum yang dibinasakan oleh Allah SWT karena menolak nasihat Nabi, di antaranya kaum Nabi Nuh, kaum Nabi Hud, kaum Nabi Saleh, kaum Nabi Luth, dan sebagainya.

Nabi SAW bersabda, “Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, ‘Bertakwalah kepada Allah’, namun dia menjawab, ‘Urus saja dirimu sendiri.'” (HR Baihaqi dan An Nasa’i).

Permasalahannya, seringkali orang menasihati dengan cara yang salah. Islam mengajarkan kita untuk memberikan nasihat dengan baik. Beberapa adab memberi nasihat antara lain harus ikhlas karena Allah, dilakukan dengan baik sesuai dengan kondisi objek, tidak mencaci maki atau merendahkan harga diri, dan yang terpenting, tidak mempermalukannya.

Yuk, saling memberi nasihat, agar agama tegak di antara kita!

[US].

Posting Komentar untuk "Keutamaan Nasihat dan Bahaya Jika Menolak Nasihat"