Fakta-Fakta Menarik Tentang Keluarga Nabi Muhammad SAW
Kehidupan Nabi Muhammad SAW telah menginspirasi begitu banyak umat manusia. Tak hanya Muslim, orang-orang yang tidak beragama Islam juga banyak yang mengagumi kepribadian beliau. Karen Armstrong, seorang penulis United Kingdom, bahkan menulis buku berjudul "Muhammad Prophet for Our Time" pada tahun 1991. Dalam bukunya tersebut, Armstrong memuji Muhammad SAW sebagai sosok yang luar biasa berbakat, pemberani dan mampu mengubah sejarah dengan revolusioner. Seorang orientalis asal Kanada, Zuwaimer, menyebutkan bahwa Muhammad SAW adalah seorang reformis yang kapabel, fasil, pemberani dan perpikiran agung.
Berikut
ini adalah beberapa fakta tentang keluarga Muhammad SAW.
Berasal
dari Keluarga Quraisy
Rasulullah,
Nabi Muhammad SAW berasal dari suku Quraisy. Kita tahu, bahwa suku ini merupakan
salah satu suku terkemuka di Mekah pada masa itu. Keluarganya termasuk dalam
golongan Bani Hashim, yang merupakan salah satu sub-suku Quraisy yang
dihormati.
Berasal
dari Bani Hashim
Nabi
Muhammad SAW lahir di dalam keluarga Bani Hashim, keluarga yang memiliki status
sosial tinggi di kalangan Quraisy. Meskipun di Mekah tidak ada kerajaan, tetapi
pranata sosial berjalan cukup baik. Bani Hasyim di Suku Quraisy memiliki tugas untuk
menyediakan air zamzam bagi para peziarah yang beribadah di Ka’bah.
Orangtua
Ayah Nabi
Muhammad SAW adalah Abdullah bin Abdul-Muttalib, putra dari Abdul Muttalib,
seorang petinggi Suku Quraisy. Abdul Muttalib memiliki beberapa anak, di
antaranya adalah Abdullah, seorang pria yang tampan dan karismatik. Sayangnya,
Abdullah meninggal karena sakit pada usia sekitar 25 tahun, saat itu Nabi
Muhammad masih berada dalam kandungan.
Adapun ibu
beliau bernama Aminah binti Wahab. Beliau sempat merawat putra semata
wayangnya, namun beliau pun wafat saat Nabi Muhammad masih muda, sekitar usia
enam tahun. Kepergian Aminah membuat Nabi Muhammad menjadi yatim piatu, dan
tumbuh tanpa kasih sayang orang tua sejak usia dini.
Kakek
Nabi
Sebagaimana
disebutkan di atas, kakek Nabi Muhammad SAW dari jalur ayah adalah Abdul
Muttalib. Abdul Muttalib adalah salah satu tokoh yang dihormati di Mekah. Beliau
merupakan pemimpin suku Quraisy pada masanya, serta mendapatkan kedudukan dan peran
penting dalam mengurusi Ka’bah.
Keluarga
Teladan
Keluarga
Nabi Muhammad, baik jalur ke atas, yakni Bani Hasyim, maupun jalur ke bawah,
yakni anak dan keturunannya, merupakan keluarga teladan yang sangat menghormati
nilai-nilai kejujuran, kesopanan, dan selalu welas asih terhadap sesama
manusia. Bahkan, hingga saat ini, setelah 15 abad kemudian, para dzurriyah nabi,
atau keturunan Nabi, mayoritas mampu memberikan keteladanan baik untuk umat
Islam.
Pernikahan
dengan Khadijah
Ketika
berusia 25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwaylid,
seorang pedagang kaya yang usianya 15 tahun lebih tua darinya. Khadijah adalah
seorang janda kaya dan cantik yang sangat terpandang dan dihormati warga Mekah.
Khadijah mendampingi hidup Rasulullah hampir sepanjang periode dakwah di Mekah,
sampai Khadijah wafat karena sakit. Selama menikah dengan Khadijah, Rasulullah
tidak menikahi perempuan lain, meskipun tradisi poligami di kalangan bangsa
Arab saat itu sangat marak.
Putera-Puteri
Nabi
Dari
pernikahannya dengan Bunda Khadijah, Nabi Muhammad memiliki 6 putera dan puteri
seperti Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Abdullah. Sedangkan
dari perkawinannya dengan Maria Al-Qiptiyah, Nabi memiliki putera bernama
Ibrahim. Qasim, Abdullah dan Ibrahim meninggal saat masih anak-anak. Zainab,
Ruqayyah dan Ummu Kultsum juga meninggal pada usia muda. Zainab wafat pada usia
29 tahun, Ruqayyah meninggal pada usia sekitar 21 tahun, dan Ummu Kultsum pun
hanya ditakdirkan hidup sampai usia sekitar 26 tahun. Bahkan Fatimah pun juga
wafat dalam usia yang masih relatif muda. Namun, Fatimah memiliki 5 putera/puteri
yang kemudian menjadi pelanjut keturunan Rasulullah.
Istri-Istri
Nabi
Saat
menikah dengan Khadijah, Nabi tidak berpoligami. Akan tetapi, setelah wafatnya
Khadijah, Nabi Muhammad menikahi Saudah binti Zam’ah. Setelah itu, Nabi
berpoligami dengan menikahi Aisyah binti Abu Bakar, seorang wanita cerdas yang juga
dikenal sebagai salah satu perawi penting dalam banyak hadist-hadist yang menjadi
pedoman umat Islam hingga saat ini. Istri-istri lain dari Nabi adalah Hafshah
binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Hindun binti Abi Umayyah (Ummu Salamah),
Zainab binti Jahsy, Raihanah binti Zaid bin Amru, Juwairiyah binti al-Harits,
Ramlah binti Abu Sufyan (Ummu Habibah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti
al-Harits, dan Mariyah binti Syama’un (Mariyah Al-Qiptiyah).
Keturunan
Melalui Fatimah
Salah satu
fakta menarik dari Keluarga Nabi adalah bahwa satu-satunya anak Nabi Muhammad
yang hidup hingga usia dewasa adalah Fatimah. Beliau menikah dengan Ali bin Abi
Talib, sosok sahabat utama yang kemudian menjadi khalifah keempat dalam Islam. Dari
pernikahannya dengan Ali bin Abi Thalib, lahirlah 5 anak, yaitu Hasan bin Ali,
Husain bin Ali, Muhsin bin Ali, Zainab binti Ali, dan Ummu Kultsum binti Ali.
Dari mereka inilah saat ini keturunan Nabi Muhammad SAW tersebar di seluruh
penjuru dunia.
Itulah beberapa
fakta penting tentang keluarga Nabi kita tercinta, Muhammad SAW. [yms].
Posting Komentar untuk "Fakta-Fakta Menarik Tentang Keluarga Nabi Muhammad SAW"
Posting Komentar