Widget HTML #1

Hikmah Perang Khandaq, Antara Strategi Cerdik dan Kekuatan Mental #2


Hadist tentang prediksi kemenangan kaum Muslimin melawan negara-negara superpower di masa itu seperti Syam, Persia dan Yaman, diriwayatkan dari Al-Bara’ sebagaimana dinukil dari buku Sirah Nabawiyah karya Syekh Mubarakfury. 

Kata Al Bara', “Ketika perang Khandaq, kami menemukan sebuah batu besar yang keras di salah satu parit yang tidak bisa dipecahkan dengan cangkul. Lalu kami mengadukan hal itu kepada Rasulullah. Maka beliau pun datang sambil membawa cangkul kemudian mengucapkan, 'Bismillah.' Selanjutnya langsung memukul batu itu dengan sekali pukulan. Kemudian (beliau) mengucapkan, 'Allahu Akbar, telah diberikan kepadaku kunci-kunci kerajaan Syam. Demi Allah, saat ini aku benar-benar melihat istana-istananya yang (penuh dengan gemerlapan).'

Kemudian beliau memukul tanah itu untuk yang kedua kalinya. Maka terpecahlah sisi yang lainnya. Lalu beliau pun bersabda, 'Allahu Akbar, telah diberikan kepadaku negeri Persia. Demi Allah, aku benar-benar melihat istana kerajaannya yang penuh dengan gemerlapan sekarang ini.'

Lantas beliau memukul tanah itu untuk yang ketiga kalinya seraya mengucapkan, 'Allahu Akbar.' Maka terpecahlah bagian yang tersisa dari batu itu. Kemudian beliau bersabda, 'Allahu Akbar, aku benar-benar diberi kunci-kunci kerajaan Yaman. Demi Allah, aku benar-benar melihat pintu-pintu Shan’a dari tempatku ini.'"

Hadist Nabi tersebut menunjukkan bukan saja bahwa beliau adalah sosok yang sangat visioner, tetapi juga dengan cara itu, Rasulullah sedang membangkitkan semangat juang para sahabatnya. Bahkan negara-negara besar saja akan ditaklukkan, apalagi hanya Pasukan Koalisi.

Nu'aim bin Mash'ud

Salah satu sosok penting selain Salman, adalah Nu'aim bin Mash'ud, seorang pemuda dari Bani Ghafatan yang ikut berkoalisi dalam Tentara Ahzab. Nu'aim sebenarnya telah masuk ke dalam Islam, namun kaumnya di Suku Ghatafan (yang ikut masuk dalam pasukan koalisi) belum tahu bahwa Nu'aim telah masuk Islam. Mendengar rencana penggempuran Kota Madinah, Nu'aim pun datang kepada Rasulullah dan meminta tugas, apa yang bisa dia lakukan untuk membela Islam?

Salah satu peran penting Nu'aim adalah berhasil meyakinkan Bani Quraizhah, salah satu suku Yahudi untuk tidak ikut dalam koalisi tersebut dan tetap menjaga perjanjian yang telah dibuat dengan Rasulullah. Nu'aim juga berusaha untuk mencegah Bani Ghatafan dan Suku Quraisy untuk tidak melanjutkan penyerangan terhadap Madinah.

Jalannya Peperangan

Selama berkecamuknya Perang Khandaq, pasukan Muslim, yang jumlahnya jauh lebih sedikit, yakni sekitar 3000 pasukan bertahan di dalam Madinah dengan batas parit sebagai perlindungan. Sebagai gambaran, silakan cek ilustrasi di bawah ini.


Madinah dibatasi oleh pegunungan di ketiga sisi, dan di bagian belakang, terdapat perkampungan Bani Quraizhah. Parit besar (dalam ilustrasi berwarna biru), menjadi batas untuk menahan gempuran pasukan koalisi. Jika saja Bani Quraizhah ikut menyerang dari belakang, tentu Kaum Muslimin benar-benar terkepung.

Selama sekitar 27 hari, pasukan koalisi memblokade jalur di belakang parit. Mereka terhalang masuk ke Madinah. Beberapa pasukan mencoba menyeberang parit, namun tetap gagal untuk masuk, karena akan dihujani senjata oleh Pasukan Muslimin.

Dari situ kita bisa membayangkan, bahwa parit yang digali oleh Kaum Muslimin ternyata merupakan sebuah strategi pertahanan yang efektif. Ide Salman Al-Farisi yang diterima oleh Rasulullah dan dijalankan oleh seluruh Kaum Muslimin benar-benar cemerlang. Sebuah strategi yang awalnya tidak terpikirkan oleh mereka.

Selain faktor parit, ada juga hal-hal yang membuat Pasukan Koalisi akhirnya kelabakan. Di antaranya adalah angin topan yang memporak-porandakan tenda lawan. Angin tersebut juga sangat dingin. Allah SWT berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika bala tentara datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak dapat terlihat olehmu. Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan”( Al-Ahzab: 9).

Cuaca yang tidak menguntungkan telah membuat lawan kurang fit. Ditambah dengan semakin berkurangnya logistik berupa pasokan makanan membuat situasi semakin sulit bagi pasukan koalisi. Saat itu, juga terjadi ketegangan di antara beberapa suku di dalam pasukan koalisi, yang menyebabkan persatuan di antara mereka menjadi lemah. Peran Nu'aim bin Mash'ud sangat kuat dalam upaya memecah belah kekuatan lawan.

Datangnya angin topan pada malam hari juga membuat api yang dinyalakan Pasukan Madinah semakin berkobar tinggi, membuat tentara koalisi semakin tertekan. Setelah mengalami berbagai macam kesulitan, akhirnya, pasukan koalisi memilih mundur dan menghentikan rencana penyerangan ke kota Madinah. Perang Khandaq berakhir dengan kemenangan strategi pertahanan yang cerdik dari Muslim dan pertolongan ilahi.

Hudzaifah Bin Yaman

Salah seorang sahabat yang juga berperan penting adalah Hudzaifah Bin Yaman, yang bisa dikatakan sebagai 'intel' kepercayaan Nabi SAW. Hudzaifah adalah orang kepercayaan Nabi, sehingga dijuluki sebagai "Shahibu Sirri Rasulullah" atau pemegang rahasia Rasulullah. Dalam perang Khandaq, Hudzaifah diberi tugas sangat berat, menakutkan, dan berbahaya, yakni masuk ke jantung pertahanan lawan di malam gelap. Di malam hari, Hudzaifah menyeberang parit, lalu masuk ke barisan lawan. Dari situlah dia bisa mendapatkan informasi bagaimana Abu Sufyan mengatakan bahwa mereka tidak bisa bertahan lebih lama di situ karena berbagai kesulitan yang dihadapi. Rahasia-rahasia kelemahan musuh pun berhasil dia dapatkan, dan itu merupakan informasi penting bagi Rasulullah SAW.

Analisis Perang Khandaq

Mengapa Kaum Muslimin berhasil memenangkan pertempuran ini? Ada beberapa sebab.

Pertama, meskipun tidak terjadi pertempuran besar-besaran, perang ini sesungguhnya sebuah perang yang sangat besar, yang melibatkan perang urat syarat atau psy war. Kekuatan mental merupakan hal penting dalam peperangan. Kondisi psikologis yang kokoh, sama pentingnya dengan kemampuan berperang dan menggunakan senjata. 

Kedua, kita semua tahu, betapa pentingnya memiliki basecamp dengan kondisi pertahanan yang baik. Madinah dengan 3 sisi berupa pegunungan, ditambah adanya parit raksasa, adalah pertahanan yang sangat baik.

Ketiga, Perang Khandaq adalah salah satu contoh dari bagaimana umat Muslim pada masa awal Islam bersatu dan bertahan melawan ancaman yang mengancam mereka. Mereka mengerahkan semua kemampuan untuk menghadapi koalisi yang sangat besar.

Keempat, peristiwa ini juga menunjukkan betapa pentingnya strategi pertahanan dalam menghadapi musuh yang lebih kuat. Beberapa siasat seperti membangun parit yang diusulkan Salman, mengobrak-abrik persatuan musuh yang dilakukan Nu'aim, serta memata-matai rahasia lawan seperti yang dilakukan Hudzaifah, merupakan strategi perang yang sangat matang dan cerdik.

Kelima, pertolongan Allah SWT sangat dekat, yakni dengan diturunkannya cuaca buruk dan bala bantuan yang tidak tampak oleh mata.

Wallahu 'alam bis-shawab. 

Penulis: Yeni Mulati.


Posting Komentar untuk "Hikmah Perang Khandaq, Antara Strategi Cerdik dan Kekuatan Mental #2"