Widget HTML #1

Amalan-Amalan Unggulan Saat Ramadan #3

Bagian pertama dan bagian kedua tulisan ini bisa anda baca sebelum ini di tautan ini. Amalan-Amalan Unggulan Saat Ramadan #1; Amalan-Amalan Unggulan Saat Ramadan #2. Selanjutnya, apa saja amalan-amalan unggulan lainnya? 

6. Berdoa dan Memohon Ampunan

Memperbanyak doa, istighfar, dan munajat kepada Allah SWT merupakan hal yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadan.

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Surah Al-Mu'min: 60).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang beristighfar, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya." (Hadis Riwayat Abu Dawud).

Doa bisa kita panjatkan di waktu apapun, tetapi yang paling afdhal adalah saat berbuka puasa. Dalam sebuah hadist berderajat hasan, Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat." (HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Wirid Setelah Witir

Wiridan atau doa-doa yang sering dilakukan adalah wirid usai shalat witir yang berbarengan dengan shalat tarawih. Urutan wiridannya di antaranya adalah sebagai berikut:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Asyhadu an lā ilāha illallāh.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah."

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

Astaghfirullāh 

"Aku memohon ampunan Allah."

أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ

Allāhumma innī as'aluka ridhāka wal jannah, wa a'ūdzu bika min sakhathika wan nār.

Artinya: "Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu."

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Arab latin: Subhānal malikil quddūs.

Artinya: "Mahasuci Tuhan yang kudus," (HR An-Nasa'i dan Ibnu Majah).

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

Arab latin: Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā'ikati war rūh.

Artinya: "Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril," (HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni).

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab latin: Allāhumma innaka 'afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa, fa'fu 'annī.

Artinya: "Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku."

Jika sedang i'tikaf, wiridan tersebut juga bisa diulang-ulang sesering mungkin, di sela-sela shalat dan membaca Al-Quran.

7. I'tikaf

I’tikaf artinya berdiam diri di masjid untuk beribadah, merenung, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah ﷺ melakukan i'tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan hingga beliau wafat. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim). Hal tersebut dilakukan salah satunya adalah untuk menyambut malam Lailatul Qodar.

Pada bulan Ramadan, Allah juga menurunkan Lailatul Qadar (malam kemuliaan), yang derajatnya lebih baik dari seribu bulan. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3).

Ada berbagai pendapat tentang kapan malam Lailatul Qadar, akan tetapi, yang paling banyak disepakati Jumhur Ulama adalah bahwa malam ini terjadi di sepuluh hari terakhir, tepatnya di malam ganjil.

Aisyah yang mengatakan: " Rasulullah Saw beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: ‘Carilah malam Lailatulqadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan’." (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).

8. Memberi Buka Untuk Orang Lain

Salah satu amalan unggulan lain di bulan Ramadan adalah memberikan makanan untuk berbuka puasa kepada orang-orang yang berpuasa.

Dari Zaid bin Khalid, Rasulullah ﷺ bersabda, "Siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun." (Hadis Riwayat Tirmidzi).

Itulah sebagian dari banyak amalan-amalan unggulan yang sebaiknya kita upayakan bisa optimal di Bulan Ramadan. Semoga Allah SWT memberikan kebaikan untuk kita semua. Aamin ya Rabb.

Penulis: Afifah Afra.

Posting Komentar untuk "Amalan-Amalan Unggulan Saat Ramadan #3"