Widget HTML #1

Update! 5087 Korban Wafat di Gaza Akibat Bombardir Israel

Korban terus berjatuhan di Gaza (foto: Anadolu)

Kementerian Kesehatan Palestina telah merilis data resmi korban bombardir Israel di Gaza. Setelah belasan hari tanpa henti dibombardir Israel sejak Tufan Al-Aqsa (Operasi Badai Al-Aqsa) pada 7 Oktober 2023, hingga tanggal 22 Oktober 2023, total korban jatuh di pihak Palestina adalah 5.087 jiwa. Total 597 keluarga inti benar-benar habis karena semua meninggal akibat pengeboman biadab itu. Di antara korban jiwa meninggal tersebut, terdapat 57 tenaga medis. Sementara, jumlah korban luka mencapai 15.273. Data lengkap korban tercantum dalam infografis yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di bawah ini.


Dari 5087 korban meninggal tersebut, 2055 jiwa adalah anak-anak, dan 1156 jiwa adalah kaum perempuan. Bisa kita saksikan di berbagai media masa, anak-anak, bahkan bayi, terbunuh dalam pengeboman yang sangat brutal tersebut. Dengan demikian, sekitar 63% korban jiwa adalah kaum perempuan dan anak-anak. Padahal, sebagaimana diamplifikasi di berbagai media, termasuk oleh para pemimpin dunia seperti Joe Biden, mereka menyebut bahwa Israel memiliki hak membela diri karena serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Jika ingin membela diri, mengapa justru mereka menghancurkan kota dan melakukan hukuman kolektif terhadap seluruh penduduk kota Gaza tanpa terkecuali, termasuk bayi-bayi yang tak berdosa?

Bahkan, rumah sakit pun dibom, termasuk Rumah Sakit Baptist Al-Ahli, yang dikelola gereja kristen Anglikan. Demikian juga gereja tertua di Gaza pun dibom oleh Israel. Ashok Swain, seorang profesor dari Swedia, dalam akun X-nya, @ashoswai menuliskan begini: Israel bombed a Greek Orthodox Church, the oldest church in Gaza and killed several people. Was Hamas also in Church? Israel mengebom gereja Yunani Ortodoks, gereja tertua di Gaza dan membunuh beberapa orang. Apakah Hamas juga ada di gereja? Posting tersebut merupakan sindiran untuk Israel, bahwa pengeboman Israel untuk menghukum Hamas, adalah alasan yang dicari-cari.

Hamas, sebagai gerakan perlawanan Palestina, secara hukum internasional memiliki keabsahan untuk melakukan peperangan dengan pihak yang menjajah negerinya. Sebagaimana kita tahu, Palestina telah diduduki Zionis sejak 1948, dan hingga saat ini, berbagai bentuk perlawanan telah dilakukan oleh rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya. Hak untuk merdeka, merupakan hak dasar umat manapun di muka bumi ini tanpa kecuali.

Sadar dengan kenyataan itu, Israel mencoba mencari-cari alasan agar bisa membalas dendam secara membabi buta terhadap warga Palestina. Mereka beralasan bahwa saat melakukan penyerangan, Hamas juga membunuh dan menawan para warga sipil. 

Apakah Hamas melakukan kejahatan perang seperti yang dituduhkan Israel? Sangat mungkin Hamas pun melakukan kesalahan. Akan tetapi, baru-baru ini terkuak bahwa saat peristiwa Tufan Al-Aqsa, ternyata IDF justru banyak melakukan penembakan terhadap warganya sendiri. Sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, Yasmin Porat, seorang pemukim Israel yang disandera Hamas, membuat pengakuan mengejutkan, bahwa terjadi baku tembak yang sangat dahsyat, dan Tentara Israel (IDF) menembaki banyak warganya sendiri. Porat juga mengaku, bahwa selama menjadi tawanan Hamas, dia diperlakukan dengan baik. Info detail silakan baca DI SINI.

Media pro Israel juga sempat menyebarkan informasi, bahwa seniman tato asal Jerman, Shani Louk, dibunuh saat Tufan Al-Aqsa, dan mayatnya diarak pasukan Hamas dalam keadaan ditelanjangi. Akan tetapi, beberapa hari kemudian tersiar kabar bahwa Shani masih hidup dan sedang dalam perawatan di Rumah Sakit di Gaza. Bahkan menurut Quds Network, sangat mungkin Shani justru tertembak oleh peluru IDF. Pasukan Hamas justru membawa Shani dengan mobil untuk dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Mengapa separuh telanjang? Karena sebelum itu, Shani yang sedang berada di festival musik, sudah dalam kondisi pakaian yang separuh terbuka.

Israel juga melakukan propaganda palsu, bahwa Hamas melakukan pembantaian dengan memenggal 40 bayi. Namun setelah Anadolu, melakukan klarifikasi kepada IDF, ternyata mereka tidak bisa mengonfirmasi kebenaran berita tersebut.  Berita tersebut tidak bisa diverifikasi dan lebih merupakan propaganda Israel belaka. Info detail silakan klik DI SINI.

Menurut Dr. Maimon Herawati, M.Litt, pendiri SMART 717 dan aktivis Palestina, "isu pemenggalan kepala bayi itu untuk menarik simpati dunia dan agar mereka membenci Hamas. Bayangkan, seorang bayi, sakit biasa saja bisa membuat orang simpati, apalagi ini dipenggal!" tutur Maimon dalam acara FLP Ngaji Literasi yang diselenggarakan secara online pada 22 Oktober 2023.

Banyak kalangan menyebutkan bahwa hak membela diri sebenarnya merupakan alasan dari Israel untuk melakukan genosida atau pembersihan etnis Palestina. Jika dunia terus membiarkan Israel membombardir Gaza tanpa jeda, sangat mungkin 2 juta penduduk Gaza akan lenyap dari muka bumi ini. Dunia tidak boleh diam! [US].

2 komentar untuk "Update! 5087 Korban Wafat di Gaza Akibat Bombardir Israel"

Comment Author Avatar
Astagfirullahaladzim kejam bgt mereka! mau bantu hanya bisa berdoa dari sini. Semoga negara2 Islam bisa bersatu melakukan siasat untuk bantu memerdekakan palestina...
Comment Author Avatar
Amiin ya Rabb... semoga para pemimpin kita memiliki tekad kuat utk membantu Muslim Palestina