Widget HTML #1

5 Keutamaan Bulan Syawal, Yuk Optimalkan!


Dalam kalender Islam atau Hijriyah, juga dalam sistem kalender Jawa yang disusun berdasarkan kalender Islam, Syawal merupakan bulan ke 10, setelah Ramadan. Syawal merupakan bulan yang sangat dinanti-nanti oleh Umat Islam, karena pada bulan tersebut, seluruh Umat Islam di dunia merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sebenarnya, hari raya tersebut hanya sehari saja, yakni pada 1 Syawal. Di beberapa negara Islam, hari raya ini tidak dirayakan dengan sangat istimewa. Kemudian, di tanggal 2 syawal, cukup lazim mereka sudah langsung melakukan ibadah puasa Sunnah Syawal.

Namun, di Indonesia, nuansa lebaran bisa berhari-hari lamanya, bahkan bisa sebulan penuh. Hampir semua komunitas, instansi atau lembaga, mengadakan acara halal bi halal yang biasanya diambil di tanggal-tanggal Bulan Syawal, meski tak harus tanggal 1. Bahkan, admin pernah menghadiri sebuah acara Halal Bi Halal yang diselenggarakan pada bulan Dzulka’idah, alasannya karena panitia kehabisan hari di bulan Syawal, karena begitu banyak agenda.

Bulan Syawal, sebagaimana bulan-bulan lainnya dalam sistem kalender Islam, memiliki berbagai keutamaan yang menjadi keistimewaannya. Berikut adalah lima keutamaan bulan Syawal:

Hari Raya Idul Fitri

Sebagaimana tersebut di atas, pada Bulan Syawal, umat Islam seluruh dunia melakukan perayaan Hari Raya Idul Fitri, yang merupakan momen penting bagi umat Islam setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan. Hari Raya Idul Fitri merupakan waktu untuk merayakan keberhasilan menjalankan puasa dan memperkuat tali silaturahmi di antara sesama.

Pada saat Idul Fitri, kita disunnahkan untuk membaca banyak kalimat takbir; membersihkan badan, berhias dan mengenakan pakaian terbaik; makan sebelum shalat Idul Fitri sebagai pembatal puasa Ramadan; shalat Idul Fitri 2 rakaat dan menyimak khutbah; saling mengunjungi atau bersilaturahim; dan saling mengucapakan selamat serta mendoakan satu sama lain.

Selain Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal, di Indonesia, khususnya Jawa, juga ada istilah bakda kupat, atau lebaran ketupat, yang berlangsung 1 pekan setelah hari raya Idul Fitri. Filosofinya, bakda kupat adalah perayaan setelah 6 hari berpuasa Sunnah, yang diawali dari tanggal 2 hingga 7 Syawal. Tetapi, pada prakteknya, jarang sekali orang Indonesia yang bisa berpuasa Sunnah di tanggal-tanggal tersebut, karena agenda Lebaran yang cukup panjang.

Puasa Enam Hari di Awal Syawal

Keutamaan lain yang sangat besar di bulan ini adalah sunnah untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal. Puasa ini dianggap memiliki nilai pahala yang besar, setara dengan berpuasa sepanjang tahun. Ini karena amalan baik di bulan Syawal memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan bulan-bulan biasa.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

Melakukan I’tikaf di Bulan Syawal

Menurut Ustadz Fakhruddin Nursyam, Lc., dari Ikadi (Ikatan Da’i Indonesia) Kota Surakarta, bagi yang saat Ramadan kurang bisa optimal dalam beri’tikaf, maka bisa dilakukan di bulan Syawal. Hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah, bahwa beliau beri’tikaf di Bulan Syawal untuk menggantikan i’tikaf yang gagal di Bulan Ramadan.

Asal muasal peristiwa tersebut adalah karena saat Ramadan, ketika Rasulullah beri'tikaf, ternyata beberapa istrinya yakni Sayyidah Aisyah, Hafsah, dan Zainab binti Jahsy menyusul dan membuat tenda di masjid. Rasul pun membongkar tenda-tenda tersebut dan membatalkan i'tikafnya. Dalam sebuah hadist disebutkan, “Kemudian Nabi tidak beri’tikaf pada bulan Ramadhan tersebut dan beri’tikaf sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Bukhari)

Anjuran Menikah

Saat bulan Syawal, Rasulullah SAW menikahi Aisyah, sebagaimana hadist Nabi, ‘Aisyah dia berkata, “Rasulullah ﷺ menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah ﷺ yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku.” Periwayat hadits berkata, “Oleh karena itu, ‘Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal.” (HR. Muslim).

Jadi, jika Sobat Demuslim punya rencana menikah dan sudah siap, silakan pilih Bulan Syawal sebagai bulan pernikahan Sobat.

Bulan Untuk Tadabur Sirah Nabi

Beberapa peristiwa penting di masa Nabi SAW terjadi di bulan ini, di antaranya Perang Uhud yang terjadi pada 15 Syawal tahun 3 H, Perang Khandaq (Ahzab) yang terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H, dan Perang Hunain yang terjadi pada bulan Syawal 8 H. Untuk itu, kita perlu melakukan kajian sirah untuk mencoba menarik hikmah dari berbagai peristiwa penting tersebut.

Keutamaan-keutamaan ini menjadikan bulan Syawal sebagai waktu yang istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan sampai kita melewatkan Bulan Syawal yang penuh keutamaan faidah ini.

Penulis: Afifah Afra


Posting Komentar untuk "5 Keutamaan Bulan Syawal, Yuk Optimalkan!"