Widget HTML #1

judul gambar

Peran Budaya Sebagai Jembatan Dakwah dan Politik Nilai


Penulis: Budhi Hartanto, ST, M.Si (Ketua Majelis Pertimbangan Partai PKS Jawa Tengah)

Bagi PKS, budaya bukan sekadar hiasan panggung politik, tetapi jembatan dakwah yang menghubungkan nilai Islam dengan kehidupan masyarakat. Di Jawa Tengah, kebudayaan bukan sekadar ekspresi estetika, melainkan sistem nilai yang mengatur cara berpikir, bersikap, dan berinteraksi. Maka, bagi PKS yang ingin membumikan gagasan perubahan, memahami budaya berarti memahami ruh masyarakat itu sendiri.

Sejarah telah menunjukkan, para pembawa Islam terdahulu tidak melawan budaya, tetapi membimbingnya. Lihatlah Sunan Bonang yang menanamkan nilai tauhid melalui suluk dan gamelan; Sunan Kalijaga yang memadukan seni wayang dan tembang macapat sebagai media dakwah; atau Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja Mataram Islam yang memadukan syariat dan tradisi, menciptakan harmoni antara kekuasaan dan spiritualitas. Mereka tidak menolak lokalitas, tetapi mengislamkan makna-maknanya, menjadikan budaya sebagai sarana transformasi sosial yang lembut dan mengakar.

PKS harus menempuh jalur yang sama — bukan dengan meniru bentuk lahiriyahnya, tetapi meneladani semangat integratifnya. Bahwa dakwah dan budaya tidak perlu dipertentangkan. Ketika masyarakat masih menjunjung slametan, gotong royong, tembang, atau tradisi desa, PKS hadir bukan untuk menggantinya, tapi memberi ruh Islam di dalamnya.

Budaya dan Politik Nilai

Dengan demikian, budaya menjadi pintu masuk politik nilai. Melalui festival rakyat, kegiatan seni Islami, atau pendampingan sosial yang membumi, PKS bisa menunjukkan wajah Islam yang teduh dan relevan. Dari sinilah kepercayaan tumbuh, dan suara rakyat hadir bukan karena propaganda, tapi karena ketersambungan makna.

Sultan Agung mengajarkan bahwa kekuasaan tanpa ruh agama hanya melahirkan kekerasan, dan agama tanpa pemahaman budaya hanya melahirkan keterasingan. Maka, di tangan kader PKS, budaya harus menjadi medium membimbing masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik — menghidupkan semangat para wali, tetapi dalam bentuk gerakan politik yang beradab, santun, dan mencerahkan.

Penulis: Budhi Hartanto, ST, M.Si (Ketua Majelis Pertimbangan Partai PKS Jawa Tengah)

Posting Komentar untuk "Peran Budaya Sebagai Jembatan Dakwah dan Politik Nilai"